Bekerja secara efektif (dan efisien) adalah bentuk konsistensi kita untuk meningkatkan produktifitas. Bercerita tentang mewujudkan efektifitas pada pekerjaan tertentu, dengan hanya sebuah monitor atau layar komputer yang menampilkan apa yang sudah dan sedang kita kerjakan, seringkali menjadi hambatan tersendiri. Apalagi bila berhubungan dengan monitoring, baik yang divisualisasikan dalam bentuk teks, maupun grafis.
Hal tersebut di atas dapat disiasati dengan beragam cara. Misalnya virtual desktop yang memungkinkan kita berpindah ke ruang kerja tertentu, adalah bentuk sederhananya. Alternatif lain, seperti multi monitor pula, telah memungkinkan kita menggunakan beberapa monitor sekaligus meski dengan sebuah komputer saja. Teknologi ini berkembang sejalan dengan kombinasi peningkatan kemampuan pengolahan input/output pada perangkat keras serta perangkat lunak komputer.
Bila kedua pilihan implementasi teknologi tadi dirasa kurang pas, salah satu pilihan lainnya adalah dengan menggunakan beberapa unit komputer. Kelemahan memanfaatkan model ini adalah kita akan membutuhkan beberapa perangkat input berupa keyboard (dan mouse) ekstra untuk dapat berinteraksi dengan sistem. Tapi kebutuhan ektra tersebut kemudian dapat diganti dengan memanfaatkan perangkat keras bernama KVM switch. Hanya saja dengan menggunakan KVM switch, berarti kita masih harus mengatur switch—secara manual atau digital melalui kombinasi tombol— untuk berinteraksi dari satu komputer ke unit komputer lainnya.
Benar adanya, bila meninjau aspek penggunaan daya listrik, model yang terakhir dapat dikatakan tidak efisien, alias boros. Karena kita harus menyalakan sejumlah unit komputer sekaligus, padahal utilisasinya mungkin saja tidak tinggi. But, show must go on,... nah kalau sudah demikian—menggunakan kata show—aku kira akan butuh bentuk lain lagi, sebut saja: Distributed Multihead X.
Bila anda memperhatikan dengan seksama, posisi duduk dengan notebook yang terletak di atas meja kerja pada foto yang digunakan sebagai ilustrasi di tulisan ini, tentu anda bisa menyimpulkan bahwa itu bukan jarak yang nyaman untuk berinteraksi langsung dengan I/O pada notebook tersebut. Mungkin cukup nyaman bila sekedar menggunakan touchpad, tapi tidak halnya dengan keyboard, hehe.
Nah, aku sendiri, dalam pekerjaan sehari-hari cenderung mengimplementasikan kombinasi dua model berikut ini: Virtual desktop + KVM switch yang berbasis perangkat lunak. Virtual desktop yang sudah native berjalan diatas X Window System, jelas sudah menjadi keseharian sejak aku hijrah ke GNU/Linux. Tambahan centil-centilan alias efek dari Compiz menambah apik dan fun-nya bekerja menggunakan Linux.
Software based KVM switch yang aku gunakan, bernama Synergy. Tak jauh berbeda dengan KVM switch berbasis perangkat keras yang umum di pasaran, hanya saja dengan menggunakan Synergy, kita tidak lagi perlu mengatur switch atau menekan tombol untuk berinteraksi dari satu komputer ke komputer lain. Cukup dengan mengarahkan mouse pada tampilan monitor yang diinginkan, maka semua perangkat input baik itu keyboard atau mouse sudah dengan sendirinya siap digunakan untuk berinteraksi dengan komputer tersebut.
Pada panduan berikut ini, aku menggunakan dua buah komputer dengan Fedora sebagai sistem operasinya. Konfigurasi jaringan pada LAN yang aku gunakan adalah 192.168.1.0/255.255.255.0. Komputer pertama berupa desktop pc dengan hostname light.lan menggunakan Fedora 12 dan alamat IP 192.168.1.112. Komputer lainnya berupa notebook dengan hostname nb.lan menggunakan Fedora 14 dan alamat IP 192.168.1.114. Perhatikan bahwa beberapa perintah hanya dapat dilakukan dalam lingkungan root, sehingga anda bisa mengeksekusinya dengan menggunakan sudo atau berpindah user dengan su -. Dan yang perlu anda siapkan adalah sebagai berikut;
@light.lan dan @nb.lan
- menginstall paket synergy-plus
yum install synergy-plus
@light.lan
- membuka akses TCP port 24800 dari ip 192.168.1.114 dengan
system-config-firewall-tui
dari terminal atau dari menu System > Administration > Firewall atau melakukan perubahan langsung pada berkas/etc/sysconfig/iptables
- setelah menyesuaikan firewall anda, restart service iptables dengan
service iptables restart
- buat dan sesuaikan bagian
section: links
sertasection: aliases
pada berkas berikut lalu simpan dengan nama.synergy.conf
di folder home anda.section: screens desktop: notebook: end section: links desktop: right = notebook notebook: left = desktop end section: aliases desktop: light.lan notebook: nb.lan end
- menambahkan program yang dijalankan secara otomatis setiap kali anda login ke sistem melalui menu System > Preferences > Startup Applications. Klik tombol Add, lalu pada kolom Name isi dengan Synergy Server, dan pada kolom Command isi dengan
/usr/bin/synergys
. Simpan dengan menekan tombol Save dilanjutkan dengan menekan tombol Close.
- menambahkan program yang dijalankan secara otomatis setiap kali anda login ke sistem melalui menu System > Preferences > Startup Applications. Klik tombol Add, lalu pada kolom Name isi dengan Synergy Client, dan pada kolom Command isi dengan
/usr/bin/synergyc --restart 192.168.1.112
. Simpan dengan menekan tombol Save dilanjutkan dengan menekan tombol Close.
Setelah semua langkah tersebut diatas selesai, lakukan logout, dan login ulang ke masing-masing sistem komputer. Kemudian dengan menggunakan mouse pada desktop cobalah menembus batas monitor antar komputer tersebut.
Semoga bermanfaat.
...tulisan ini mungkin tidak fokus pada judul, dengan harapan dapat memancing minat anda mengeksplorasi setiap hal yang akan disampaikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar