Waktu senggang hari ini aku gunakan untuk bermain dengan RedHat OpenShift. Yoi, udah rada basi. Tapi namanya belajar gak pernah ada kata "telat", kan? Karena sekedar belajar sambil bermain-main, maka OpenShift Express merupakan platform yang aku pilih.
OpenShift Express sendiri adalah tempat berkarya dan mengelola karya kita di atas shared cloud computing. Sisi renyahnya adalah, kita dapat berkarya dengan bebas dan gratis. Namun sudah tentu yang gratis begini ada batasannya. Beberapa batasan tersebut di antaranya adalah: (1) OpenShift Express mirip seperti shared hosting (2) setiap akun hanya dapat membuat 5 applikasi, 20 ribu berkas (3) disk space yang tersedia sebesar 256MB (4) per applikasi dapat menggunakan maksimum 300MB RAM dengan 100MB swap (bila overload hihi) (5) dan masih banyak lagi kalau dibandingkan dengan Openshift Flex.
Eh eh, sebelum dimulai, sekedar informasi, sistem operasi yang aku gunakan adalah Fedora 14. Yuk, mari mulai. Bagian pertama adalah tentu saja mengakses portal OpenShift. Kemudian lanjutkan dengan mendaftar di ikuti dengan verifikasi dan aktifasi akun. Lalu sign in deh. Selamat datang!
Selanjutnya, pada halaman awal, segera klik Open control panel pada bagian Express. Nonton video dan demo sih tunda ntar aja.
Sepertinya bermain langsung dengan shell lebih enak, jadi buka terminal aja deh hihihi. Kemudian lanjutkan dengan mempersiapkan OpenShift Express client tools. Langkahnya sebagai berikut:
cd /etc/yum.repos.d/
sudo wget https://openshift.redhat.com/app/repo/openshift.repo
sudo yum install rhc
Setelah memiliki client tool, kita lanjut dengan membuat domain atau namespace dengan cara:
rhc-create-domain -n fp -l user@example.com
Perintah di atas berarti aku membuat domain dengan nama "fp" menggunakan akun "user@example.com". Maka, sila sesuaikan domain dan akun yang digunakan. Karena SSH digunakan untuk authentikasi git repository pada OpenShift, maka pada tahap ini SSH key untuk digunakan pada tahap selanjutnya akan secara otomatis dibuatkan.
Berikutnya, mari aktifkan ssh-agent
dan menambahkan key yang akan digunakan untuk authentikasi. Setelahnya langsung lanjutkan dengan melakukan test verifikasi auth dengan rhc-chk
. Oh ya, SSH key yang digunakan bisa saja menggunakan yang sudah kita miliki, cukup sesuaikan pada tahap ssh-add. Namun pada contoh ini, aku menggunakan SSH key yang telah dibuat sebelumnya. Lengkapnya demikian:
ssh-agent
ssh-add ~/.ssh/libra_id_rsa
rhc-chk
Nah sekarang kita bisa mulai membuat applikasi. Tapi sebelumnya aku pindah ke direktori kerja "pg" aka Play Ground. Sebagai mainan pertama, aku akan membuat applikasi dengan nama hello dengan PHP-5.3 sebagai tipe applikasi. Ada beberapa pilihan tipe yang bisa digunakan, yaitu: php-5.3, perl-5.10, jbossas-7.0, rack-1.1, wsgi-3.2, dan raw-0.1. Lengkapnya sebagai berikut:
cd ~/pg
rhc-create-app -a hello -t php-5.3
Kini, seharusnya ada sebuah folder "hello" pada direktori kerja, dan mainanku sekarang bisa diakses dengan alamat hello-fp.rhcloud.com
. Artinya sedikit lagi selesai hehe. Aku lanjut dengan memodifikasi halaman utama. Dari halaman default "Welcome to OpenShift" menjadi "Hello World". Yang aku lakukan kemudian adalah:
cd hello
git mv index.php orig.index.php
cat > index.php <<EOL <?php echo "Hello World!"; ?> EOL
git add index.php
git commit -a -m "initial commit"
git push
Cek hasilnya, yang ini sebelum modifikasi (orig.index.php) dan ini pula setelah modifikasi (index.php). Nah, selanjutnya? Ah, aku cukupkan saja sampai disini. Kalau mendapati dirimu ikut belajar dengan maenan ini, maka sila teruskan imajinasimu. Gutlak, semoga cloudnya selalu cerah dan gak cloudy! *apa sih*
Referensi:
- OpenShift — PaaS by RedHat Cloud
- OpenShift FAQ
- OpenShift Express — User Guide
- OpenSSH Manual
- Git Community Book
Tidak ada komentar:
Posting Komentar